6 Tanda Cinta Sejati
banyak orang menyakini kita bisa mengetahui seseorang akan menjadi pasangan hidup kita atau tidak dari seberapa nyaman kita menghabiskan waktu bersamanyaa, muali dari sekedar ngobrol ringan sampai hang out berjam-jam hanya untuk mencari tahu apa yang menjadi kegemaran masing-masing ..
Tetapi tak semua orang bisa dengan jelas membaca
tanda-tanda apakah si dia memang layak dijadikan pasangan seumur hidup.
Sebab perbedaan rasa nyaman menjadi teman dan pacar sangatlah tipis.
Karena itu, tidak salah untuk memiliki “panduan” dalam membaca
tanda-tanda, “Diakah, cinta sejati kita?”
Tanda 1: Kita
memiliki list lengkap apa-apa saja yang perlu dia hentikan jika status
keterikatan hubungan semakin ditingkatkan. Mulai dari cara bicaranya,
penampilannya, sampai apa yang menjadi kegemarannya. Karena jika kita
bersikeras untuk memperbaiki “cela” ini maka kita akan mengubahnya
menjadi orang lain. Lebih baik jujur pada diri sendiri dan keadaan,
bahwa dia memang bukan untuk kita, daripada terlalu memaksakan diri dan
membuang waktu percuma.
Tanda 2: Kita tidak mempercayainya.
Sedikit cemburu, bisa menjadi bumbu asmara. Tetapi jika kita
“membuntuti” dia sampai harus membaca e-mail dan SMS-nya untuk
mengetahui apa yang dilakukan selama satu hari penuh, ini adalah
indikasi awal dari ketidakcocokan. Sebenarnya indikasi ini sangat kasat
mata tapi kita sering berlindung dengan mengatakan apa yang kita lakukan
dilakukan banyak perempuan di luar sana.
Tanda 3: Sangat
berusaha sekeras tenaga untuk menghindari konflik. Sama seperti rasa
cemburu, kadang kala kita perlu sesekali berbeda pendapat. Sebab yang
terpenting dari perselisihan adalah kemampuan kita dan pasangan untuk
mencari jalan keluar. Inilah titik toleransi untuk memahami dan menerima
karakter masing-masing. Menghindari masalah tidak selalu berarti kita
adalah pasangan yang sejiwa, karena bisa jadi itu cara kita untuk lari
dari masalah.
Tanda 4: Dia bukanlah shoulder to cry on. Saat
kita tengah terpuruk atau sedih, kita butuh seseorang yang melembutkan
suasana. Jika kita tidak menemukan kenyamanan untuk mencurahkan perasaan
dan air mata di depan dia, maka kita sebenarnya akan kesulitan
menemukan ketenangan bersamanya. Karena Mr Right akan membuat kita
tersenyum dan meredam segala ketakutan yang kita punya saat begitu
banyak masalah datang menghadang.
Tanda 5: Kita tidak bisa
menemukan visi yang jelas untuk membesarkan anak bersama. Menjadi orang
tua adalah sebuah team work yang harus solid sepanjang masa. Karena itu,
jika kita ragu akan bentuk kerja sama yang terjalin dengan partner
tersebut maka lebih baik menerima bahwa dia memang bukan untuk kita.
Tanda
6: Kita kesulitan untuk bisa saling menghargai. Coba amati, berapa kali
kekasih hati kita mengolok-olok kita di depan teman-teman. Rasa cinta
justru muncul karena kita dapat saling menghargai. Jadi kalau ini sudah
tidak ada pada dirinya, untuk apa dipertahankan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar